Franco Mastantuono dan Gaya Bermainnya: Lebih Dekat ke James Rodriguez daripada Lamine Yamal?

Franco Mastantuono dan Gaya Bermainnya: Lebih Dekat ke James Rodriguez daripada Lamine Yamal? – Nama Franco Mastantuono tengah menjadi sorotan tajam di dunia sepak bola. Wonderkid asal Argentina ini baru saja resmi bergabung dengan Real Madrid, dan langsung memicu perbandingan dengan sejumlah bintang muda lainnya. Namun, alih-alih disandingkan dengan Lamine Yamal yang juga tengah naik daun, mantan striker Real Madrid Javier Saviola justru menilai bahwa gaya bermain Mastantuono lebih menyerupai James Rodriguez—bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari karakteristik permainan dan peran di lapangan.

Siapa Franco Mastantuono?

Franco Mastantuono adalah gelandang serang berusia 17 tahun yang mencuri perhatian saat membela River Plate. Ia melakukan debut profesional pada usia 16 tahun dan langsung menunjukkan kematangan luar biasa dalam membaca permainan, mengatur tempo, dan menciptakan peluang. Dalam 19 penampilan bersama River, ia mencetak tujuh gol dan empat assist—catatan impresif untuk pemain seusianya.

Kepindahannya ke Real Madrid dengan nilai transfer mencapai €45 juta menjadi bukti betapa besar potensi yang dimilikinya slot qris. Ia akan bergabung dengan skuad utama Los Blancos mulai Agustus 2025, dan banyak pihak menantikan bagaimana ia akan beradaptasi di Santiago Bernabéu.

Gaya Bermain: James Rodriguez atau Lamine Yamal?

Banyak pengamat awalnya membandingkan Mastantuono dengan Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang juga berkaki kidal dan menembus tim utama di usia belia. Namun, Javier Saviola—yang juga memulai karier di River Plate dan pernah bermain untuk Real Madrid dan Barcelona—menyatakan bahwa perbandingan tersebut kurang tepat.

Menurut Saviola, Mastantuono lebih mirip James Rodriguez dalam hal:

  • Visi bermain dan kecerdasan taktik
  • Kemampuan mengatur ritme permainan dari lini tengah
  • Akurasi umpan dan insting menciptakan peluang
  • Tendangan jarak jauh yang mematikan

Saviola menyebut bahwa Mastantuono bukan tipe pemain yang mengandalkan kecepatan atau dribel eksplosif seperti Yamal, melainkan lebih mengedepankan kontrol permainan dan kreativitas di area final. “Bagi saya, ia sama sekali tidak seperti Lamine Yamal. Namun, ia memang mirip James Rodríguez. Ia pemain yang disukai Real Madrid,” ujar Saviola.

Kemiripan Karier: Jejak yang Sama dengan Saviola

Tak hanya dari sisi teknis, Saviola juga melihat kemiripan dalam perjalanan Spaceman karier Mastantuono dengan dirinya sendiri. Ia mengingat bagaimana ia debut di River Plate pada usia 16 tahun dan pindah ke Barcelona saat berusia 19. Mastantuono kini menapaki jalur serupa, bahkan dengan ekspektasi yang lebih besar di era digital saat ini.

Saviola juga menyoroti tantangan mental yang akan dihadapi Mastantuono. “Keluar dari zona nyaman dan beradaptasi di Eropa bukan hal mudah. Tapi jika ia dikelilingi oleh orang-orang yang tepat, ia bisa berkembang sangat cepat,” tambahnya.

Statistik dan Performa

Berikut adalah ringkasan statistik Mastantuono selama musim 2024/2025 bersama River Plate:

  • Penampilan: 19
  • Gol: 7
  • Assist: 4
  • Akurasi umpan: 88%
  • Peluang diciptakan per laga: 2,3
  • Tembakan per laga: 2,1

Statistik ini menunjukkan bahwa Mastantuono bukan hanya kreator, tetapi juga ancaman nyata di depan gawang lawan.

Apa yang Membuat Mastantuono Spesial?

  1. Kematangan di usia muda Meski baru 17 tahun, Mastantuono sudah menunjukkan pemahaman taktik dan ketenangan seperti pemain senior.
  2. Kaki kiri magis Seperti James Rodriguez, ia memiliki kaki Mahjong Slot kiri yang presisi dan mampu mencetak gol dari luar kotak penalti.
  3. Fleksibilitas posisi Ia bisa bermain sebagai gelandang serang, sayap kiri, atau bahkan sebagai deep-lying playmaker.
  4. Mentalitas kompetitif Ia tak gentar menghadapi tekanan besar, baik di level klub maupun tim nasional junior Argentina.

Tantangan di Real Madrid

Bergabung dengan Real Madrid tentu bukan perkara mudah. Ia akan bersaing dengan nama-nama besar seperti Jude Bellingham, Arda Güler, dan Brahim Diaz. Namun, dengan gaya bermain yang unik dan kemiripan dengan James Rodriguez—yang juga pernah bersinar di Madrid—Mastantuono bisa menjadi aset jangka panjang yang sangat berharga.

Pelatih Xabi Alonso disebut sangat menyukai karakter bermain Mastantuono dan siap memberinya menit bermain secara bertahap di musim 2025/2026.

Penutup: Awal dari Legenda Baru?

Franco Mastantuono bukan sekadar wonderkid biasa. Ia adalah pemain dengan kualitas teknis tinggi, visi luar biasa, dan mentalitas matang. Jika benar ia lebih mirip James Rodriguez daripada Lamine Yamal, maka Real Madrid telah mendapatkan gelandang kreatif yang bisa menjadi pusat permainan mereka di masa depan.

Kini, semua mata tertuju pada bagaimana ia akan menapaki babak baru di Eropa. Apakah ia akan menjadi penerus kejayaan James Rodriguez di Bernabéu? Atau bahkan melampaui idolanya dan menciptakan legenda baru atas namanya sendiri?

Exit mobile version